1. Ruang lingkup Implementasi aplikasi Sikompak pada Bagian Akuntansi/Pembukuan meliputi pencatatan dan pengolahan data atas transaksi keuangan yang meliputi penjurnalan, posting hingga menghasilkan laporan keuangan perusahaan (General Ledger System).
2. Ruang lingkup Sistem Informasi Aktiva Tetap dan Persediaan terdiri dari mutasi penambahan dan pengurangan pada aktiva tetap dan persediaan serta perhitungan penyusutan dan nilai buku aktiva tetap.
3. Ruang Lingkup implementasi Billing System yang telah terkomputerisasi terdiri dari beberapa sub-sistem antara lain sub-sistem penyambungan baru, sub-sistem administrasi rekening, sub-sistem pelayanan pelanggan (customer service) dan sub-sistem penagihan dan penerimaan kas.
Tahap Pelaksanaan Pekerjaan
1. Tahap Persiapan:
1. Pembentukan Tim Penyusun.
2. Survey awal, yang mencakup inventarisasi sumber daya yang dimiliki, mempelajari aplikasi dan database yang sudah dimiliki, mempelajari manual dan kebijakan akuntansi perusahaan, inventarisasi permasalahan serta inventarisasi/ mempelajari informasi dan format laporan yang diinginkan.
3. Penyusunan spesifikasi aplikasi SIA.
4. Penyusunan uraian rinci pekerjaan dan skedul kerja.
5. Penyusunan TOR dan MoU.
2. Tahap Penyusunan Aplikasi SIA
1. Penyusunan struktur database.
2. Transfer data dari format database lama kepada struktur database yang baru.
3. Penyusunan program/aplikasi SIA yang meliputi perancangan output, formulir dan program/aplikasi.
4. Pengujian awal aplikasi SIA.
5. Penyesuaian kembali aplikasi SIA.
6. Penyusunan manual aplikasi SIA.
3. Tahap Uji Coba Penerapan Aplikasi SIA
1. Sosialisasi dan presentasi aplikasi SIA yang baru.
2. Pelatihan operator.
3. Simulasi penerapan aplikasi SIA.
4. Reorganisasi penyimpanan hard copy document.
5. Penyesuaian rancangan aplikasi SIA sehingga diperoleh aplikasi SIA yang siap untuk digunakan.
4. Tahap Penerapan Aplikasi SIA
1. Penerapan aplikasi SIA secara menyeluruh.
5. Tahap Penyelesaian
1. Penyusunan laporan penyelesaian pekerjaan.
2. Pembahasan laporan penyelesaian pekerjaan dengan pejabat yang bertanggung jawab.
3. Pengesahan penggunaan aplikasi SIA.
2.Ancaman Terhadap SIA
Salah satu ancaman yang dihadapi perusahaan adalah kehancuran karena bencana alam dan politik, seperti :
- Kebakaran atau panas yang berlebihan
- Banjir, gempa bumi
- Badai angin, dan perang
Ancaman kedua bagi perusahaan adalah kesalahan pada software dan tidak berfungsinya peralatan, seperti :
- Kegagalan hardware
- Kesalahan atau terdapat kerusakan pada software, kegagalan sistem operasi, gangguan dan fluktuasi listrik.
- Serta kesalahan pengiriman data yang tidak terdeteksi.
Ancaman ketiga bagi perusahaan adalah tindakan yang tidak disengaja, seperti :
- Kecelakaan yang disebabkan kecerobohan manusia
- Kesalahan tidak disengaja karen teledor
- Kehilangan atau salah meletakkan
- Kesalahan logika
- Sistem yang tidak memenuhi kebutuhan perusahaan
Ancaman keempat yang dihadapi perusahaan adalah tindakan disengaja, seperti :
- Sabotase
- Penipuan komputer
- Penggelapan
A.
Konsep
SIA
Konsep yang dipelajari
dalam sistem akuntansi manual tetap diperlukan karena apa yang dikerjakan oleh
komputer tetap mengikuti konsep yang digunakan dalam sistem akuntansi manual.
Laporan seperti daftar piutang, daftar utang dan laporan interim dapat disusun
dan dicetak setiap saat dengan segera. Kalau data penyesuaian telah dimasukkan
dalam komputer maka laporan keuangan akhir dapat segera dicetak. Oleh karena
itu, dalam sistem komputer tidak diperlukan lagi kertas kerja seperti pada
sistem manual. Perlu dicatat bahwa konsep pelaporan keuangan tidak dapat
diganti oleh komputer, yang dapat diganti dengan komputer adalah proses
pengolahan datanya. Oleh karena itu, bagian akuntansi yang mengolah data dengan
komputer sering disebut dengan bagian Electronic Data Processing (EDP) yang
selain mengolah data akuntansi bagian ini juga mengolah data perusahaan yang
lain.
B.
Langkah
Pengendalian SIA
Terdiri dari struktur
organisasi dan prosedur-prosedur serta catatan-catatan yang berkaitan dengan
pengamanan aktiva dan dapat dipercayanya catatan financial, dan konsekuensinya,
organisassi, prosedur,dan catatan-cataan itu disusun untuk memberikan jaminan
yang cukup dalam arti :
Ø Transaks-transasidilkasanakan
sesuai dengan pengesahan (otorisasi) manajemen yang umum maupun yang khusus.
Ø Transaksi-transaksi
dicatat untuk (1) memungkinkan penyusunan laporan keuangan yang sesuai dengan
prinsip auntansiyang umunya diterima atau kriteria-kriteria lain yang perlu
untuk laporan-laporan tersebut dan (2) menunjukkan pertanggungjawaban atas
aktiva.
Ø Access(penggunaan)
aktiva hanya diperbolehkan bilasesuai dengan otorisasi manajemen.
Ø Tanggung-jawab
atas aktiva (menurut catatan) dibandingkan dengan aktiva yang ada setiap waktu
tertentu dan diambil tindakan yang perlu bila ada perbedaan-perbedaan.
4.
Penilaian
Resiko
A. Komponen ketiga dari model pengendalian internal COSO
adalah Penilaian resiko.
B. Perusahaan menghadapi jenis-jenis ancaman berikut ini
:
Ø strategis — melakukan hal yang salah
Ø Operasional ── melakukan hal yang benar, tetapi dengan
cara yang salah
Ø Keuangan — adanya kerugian sumber daya keuangan,
pemborosan, pencurian atau pembuatan kewajiban yang tidak tepat
Ø informasi — menerima informasi yang salah atau tidak
relevan, sistem yang tidak andal, dan laporan yang tidak benar atau menyesatkan
C. Perusahaan yang menerapkan sistem EDI harus
mengidentifikasi ancaman-ancaman yang akan dihadapi oleh sistem tersebut, yaitu :
Ø Pemilihan teknologi yang tidak sesuai
Ø Akses sistem yang tidak diotorisasi
Ø Penyadapan transmisi data
Ø Hilangnya integritas data
Ø Transaksi yang tidak lengkap
Ø Kegagalan sistem
Ø Sistem yang tidak kompatibel
D. Beberapa ancaman menunjukkan resiko yang lebih besar
karena probabilitas kemunculannya lebih besar, misalnya :
Ø Perusahaan lebih mungkin menjadi korban penipuan
komputer daripada serangan teroris
Ø Resiko dan penyingkapan harus diperhitungkan
bersama-sama.
5.
pengawasan
kinerja
Metode
utama untuk mengawasi kinerja mencakup :
Ø Supervisi
yang efektif
Ø Pelaporan
yang bertanggung jawab
Ø Audit
internal